"Menggenggam terlalu erat atau memberi cukup ruang itu Sama saja,semua akan terlepas jika memang bukan untukmu"
Aku sendiri tak percaya kamu mengakhiri semua begitu saja,secepat ini, semaumu. Sakit iya,kecewa pasti,marah apalagi.Kupikir kamu yang terbaik,yang terakhir,dan yang akan selalu dihati.Aku bahkan tak tau bagaimana aku mengahadapinya,bagaiamana aku menanggungnya,dan bagaimana aku menghapus mu dari ingatanku. Untuk tertawa saja menyakitkan.
Terima Kasih.
Darimu,aku belajar mencintai tanpa pamrih,belajar untuk memahami cinta sesimple 'aku sayang kamu' seperti yang pernah kamu katakan kemarin,dan kamu membuatku memandang lebih jauh. Memandang bahwa,jarak yang tak sejauh cintaku padamu.
Tapi aku juga akan melakukan hal yang sama jika ada diposisimu. Memang harus ada yang dikorbankan.Aku mengerti,dan akan selalu mengerti. Terima kasih sudah mengijinkanku mengenalmu lebih jauh.Terima kasih untuk keberanianmu mencoba cinta itu bersamaku, meski sebenarnya kita belum sempat memulainya. Semua doamu,kerja kerasmu,dan kesibukanmu untuk mencapai citamu akan selalu menjadi Doa yang juga aku semogakan. Tak apa kamu berhenti menyayangiku. Jarak kita Memang tak sepanjang cintaku. Tapi mungkin jalan kita yang berbeda. Aku memang sedang mendung,tapi aku percaya Tuhan dengar doaku dan menjawabnya dengan indah.
Tapi sekarang, aku memilih mencintai Tuhan Yesus karna cintaNya yang tak berjarak, setia,suci,dan tak pernah habis dimakan waktu.
Jaga dirimu,jangan lupa makan,semangatmu akan tetap jadi semangatku.
Doakan aku agar aku tetap bisa tersenyum tanpamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar